ASPEK KEUANGAN
A.
Pengertian
Aspek keuangan
di studi kelayakan usaha dipergunakan buat menilai keuangan perusahaan yang
meliputi, perolehan asal dana, perkiraan pendapatan dan jenis investasi bersama
biaya yg dikeluarkan selama investasi serta proyeksi laporan keuangan yg
terdiri asal laporan untung rugi, neraca dan arus kas. asal aspek keuangan
tersebut dapat diberikan penilaian apakah sebuah perjuangan dapat dinyatakan
layak atau tak buat dijalankan dengan beberapa alat analisis (Kasmir &
Jakfar, 2004). Sedangkan menurut Menurut
Fahmi (2014:145) penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk membiayai apa saja
yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan. Dari
berbagai aspek penilaian dalam kelayakan bisnis, aspek keuangan sangat
berpengaruh besar karena keputusan keuangan sangat pasti dan tidak bisa
dilakukan dengan sembarangan dan keuangan dapat berdampak jangka pendek maupnun
jangka panjang.
B.
Sumber Dana
Dilihat dari segi
sumber aslinya, modal dibagi dua macam, yaitu:
1. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik
perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka.
Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya,
sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas. Sumber dana dari dalam perusahaan jumlahnya sangat terbatas dan
relatif sulit untuk memperolehnya. Namun penggunaan sumber dana ini juga
memiliki keuntungan tersendiri yakni, tidak adanya beban biaya bunga, serta
tidak adanya kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah digunakan.
Tetapi apabila sumber dana yang
berasal dari dalam tidak mampu menutupi segala pos-pos pengeluaran, para
penyusun studi kelayakan harus memperhitungkan tentang kemungkinan untuk
mendapatkan dana atau modal dari luar usaha atau proyek, baik dalam bentuk
kredit dari lembaga perbankan maupun pinjaman-pinajaman dari pihak luar. Perolehan
dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
·
Setoran dari pemegang saham
·
Dari cadangan laba; atau
·
Dari laba yang belum dibagi
2. Modal Asing
(modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang
diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman.
Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan syarat-syarat
tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana. Sumber
dana atau modal yang berasal dari luar usaha juga perlu diperhitungkan seperti
tingkat bunga pinjaman, jangka waktu pinjaman (bentuk kredit), besarnya
pinjaman, dan dihubungkan dengan kemampuan usaha dalam menutupi berbagai
pengeluaran dan cicilan bunga maupun cicilan pengembalian pokok pinjaman.
Untuk mendapatkan dana atu modal
kerja yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan harus
diperhitungkan secara cermat sehingga segala aktivitas usaha yang akan
dikembangkan benar-benar dapat berjalan secara kontinu dan lancar.
Sumber dana modal asing (modal pinjaman)
dapat diperoleh antara lain dari:
·
Pinjaman dari dunia perbankan
· Pinjaman dari
lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, atau lembaga keuangan
lainnya
·
Pinjaman dari perusahaan nonbank
C.
Komponen Investasi
terdapat beberapa komponen kebutuhan secara umum, antara
lain:
1.
Biaya Kebutuhan
Investasi
Investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki
jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Komponen yang
terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis
usaha yang dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi :
biaya prainvestasi, biaya aktiva tetap, dan biaya operasi.
Secara umum
komponen biaya kebutuhan nvestasi adalah sebagai berikut:
§ Biaya prainvestasi terdiri dari:
a. biaya
pembuatan studi
b. biaya
pengurusan izin-izin
§ Biaya pembelian aktiva tetap seperti
a. Aktiva tetap berwujud antara lain
: tanah, mesin-mesin, bangunan, perlatan, inventaris kantor dan aktiva berwujud
lainnya.
b. Aktiva tetap tidak berwujud
antara lain : goodwill, hak cipta, lisensi, dan merk dagang
§
Biaya operasional yang terdiri dari:
a. Upah dan gaji karyawan
b. Biaya listrik
c.
Biaya telepon dan air
d. Biaya pemeliharaa
e. Pajak
f. Premi asuransi
g. Biaya pemasaran, dan
h. Biaya-biaya lainnya
2.
Kriteria Penilaian
Investasi
Penilaian investasi harus mempertimbangkan konsep nilai waktu (time
value of money). Setiap penilaian layak diberikan nilai yang standar untuk
usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau
target yang telah ditentukan. Adapun kriteria atau teknik yang bisa digunakan
untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi antara lain:
§ Metode Average Rate of Return (ARR) / Tingkat Keuntungan Rata-Rata
Metode ARR adalah metode yang mengukur seberapa besar tingkat
keuntungarata-rata yang diperoleh dari suatu investasi dengan cara
membandingkan laba setelah pajak (EAT) terhadap rata-rata investasinya. Hasil
yang diperoleh dinyatakan dalam suatu prosentase.
Rumus ARR =
Catatan:
§ Apabila hasil perbandingan
prosentase ARR > tingkat keuntungan yang disyaratkan maka usulan proyek
investasi tersebut dinyatakan layak (diterima).
§ Jika ARR < tingkat
keuntungan yang disyaratkan maka usulan proyek investasi tersebut dinyatakan
tidak layak.
§ Metode Payback Period (PP) / Periode Pengembalian
Metode PP merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu
(periode) pengembalian investasi suatu usaha dengan cara mengukur seberapa
cepat suatu investasi kembali bukan mengukur profitability. Dasar yang
dipergunakan dalam perhitungana adalah aliran kas bersih yang diperoleh setiap
tahun bukan laba setelah pajak. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam satuan
waktu (tahun, bulan). Rumus PP ada 2 model perhitungan, yaitu:
a. Jika aliran kas per
tahun jumlahnya sama
Payback Period =
b. Jika aliran kas tidak
sama maka harus dicari satu per satu yakni dengan cara menurangkan total
investasi dengan cash flow-nya sampai diperoleh hasil total investasi sama
dengan cash flow pada tahun tertentu.
Payback Period =
Keterangan
n = tahun terakhir di mana jumlah cash flow masih belum bisa
menutup original investment
a = jumlah original investment
b = jumlah kumulatif cash flow pada tahun ke n
c = jumlah kumulatif cash flow pada tahun ke n + 1
Catatan:
§ Jika PP lebih
kecil/pendekjangka waktu umur ekonomi proyek, maka usulan proyek investasi
tersebut dinyatakan layak.
§ Jika PP lebih besar/panjang
jangka waktu umur ekonomi proyek, maka dinyatakan tidak layak.
- Metode Net Present Value (NPV) / Nilai
Sekarang Bersih
Metode NPV adalah metode yang menghitung selisih antara nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih baik
dari operasional cash flow maupun dari terminal cash flow pada masa yang akan
datang (selama umur investasi).
Catatan:
§ Jika nilai sekarang
penerimaan kas bersih lebih besar daripada nilai sekarang investasi, disebut
NPV positif, maka usulan proyek investasi dinyatakan layak.
§ Jika nilai sekarang
penerimaan kas bersih lebih kecil daripada nilai sekarang investasi, disebut
NPV negatif, maka dinyatakan tidak layak.
§ Jika usulan proyek
investasi lebih dari satu dan bersifat berdiri sendiri/tidak ada kaitannya,
maka yang diterima adalah yang menghasilkan NPV paling besar.
- Metode Internal Rate of Return (IRR)/
Tingkat Pengembalian Internal
Metode IRR adalah metode yang menghitung tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas
bersih. Untuk menentukan suatu usulan proyek investasi dianggap layak atau
tidak, dengan cara membandingkan antara IRR dengan tingkat keuntungan yang
disyaratkan.
Mengingat dalam proyek investasi aliran kas awal (initial
investment) dilakukan pada tahun ke-0, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
Ao= Aliran kas keluar (initial investment)
A1 = Aliran kas pada
periode ke-1, ke-2, dan seterusnya
A2= Aliran kas pada
periode ke-n
A= discount rate
Langkah-langkah untuk
menghitung IRR:
-
Hitung present value atas cash flow yang dihasilkan usulan proyek
investasi tersebut dengan menggunakan interest rate yang dipilih secara
sembarangan.
-
Bandingkan hasil perhitungan poin 1 diatas dengan nilai initial/original
investment-nya.
a. Jika hasilnya negatif, cobalah dengan
interest rate yang lebih kecil
b. Jika hasilnya positif, cobalah dengan
interest rate yang lebih besar
-
Lanjutkan langkah point 2 di atas sampai present value-nya mendekati
original investment (selisih present value dengan original investment = -1 dan
+1)
-
Menghitung tingkat diskonto dari usulan proyek investasi tersebut dengan
teknik interpolasi.
Catatan:
§ Jika IRR
lebih besar dibandingkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka usulan
proyek investasi dinyatakan layak.
§ Jika IRR
lebih kecil dari tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka usulan proyek
investasi dinyatakan tidak layak.
§ Jika usulan
proyek investasi lebih dari satu dan bersifat mutually exclusive, yang diterima
adalah yang menghasilkan IRR paling besar.
- Metode Probability Index (PI) / benefit
Cost Ratio (B/C Ratio)
Metode PI adalah metode yang menghitung perbandingan
antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang (selama
umur ekonomis investasi) dengan nilai sekarang investasi.
Rumus PI:
Keterangan:
PV inflow =
Aliran kas bersih penerimaan
PV outflow =
Aliran kas bersih pengeluaran (investasi)
Catatan:
§ Jika PI lebih besar daripada satu, maka
usulan proyek investasi dinyatakan layak.
§ Jika PI lebih
kecil daripada satu, maka usulan proyek investasi dinyatakan tidak layak
D.
Arus Kas
Cash flow
adalah aliran kas yang ada di perusahaan dalam satu periode tertentu dan cash
flow juga dapat digambarkan ada berapa uang yang masuk maupun uang yang keluar.
Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan, penghasilan atau
pendapatan dari penjualan, serta pendapatan lainnya yang bukan dari usaha. Sedangkan
uang keluar merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
berbagai keperluan yang berkaitan dengan kegiatan usaha, seperti pembayaran
cicilan hutang dan bunga pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya
pemasaran, dan biaya-biaya lainnya.
Laporan arus kas merupakan
laporan yang disusun secara sistematis untuk menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan
pengeluaran kas yang digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas yaitu
operasi, investasi dan pendanaan. Alasan arus kas dibutuhkan karena ukuran laba
tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya, seluruh informasi
mengenai kinerja perusahaan pun selama periode tertentu dapat diperoleh lewat
laporan arus kas ini dan dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi arus
kas perusahaan dimasa mendatang.
Laporan perubahan kas
(cash flow statement) disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu
periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya.
Jenis-jenis cash flow yang
dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :
o Initial cash flow atau lebih dikenal kas
awal yang merupakan pengeluaran pada awal periode untuk investasi
o Operasional cash flow merupakan kas yang
diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha.
o Terminal cash flow merupakan uang kas yang
diterima pada saat usaha tersebut berakhir.
Dalam cash flow ini bagi
investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang
diinvestasikan pada suatu usaha tertentu
Pentingnya kas akhir bagi
investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
uang tunai sehari-hari.
2. Kas digunakan untuk membayar semua
kewajiban yang jatuh tempo.
3. Kas juga digunakan untuk melakukan
investasi kembali.
E.
Rasio Keuangan
1. Laporan Keuangan
Terkait dengan
studi kelayakan bisnis, laporan keuangan digunakan untuk menilai perusahaan
yang sudah berjalan beberapa periode. Tujuannya adalah untuk menilai apakah
layak usaha baru tersebut dibiayai dan berapa besar pembiayaan yang dibutuhkan.
Dari laporan keuangan ini juga tergambar kinerja manajemen masa lalu yang
sekaligus merupakan gambaran kinerja kedepan.
Adapun pihak
yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan sebagai berikut :
o Kreditur
o Pemegang Saham
o Pemerintahan
o Manajemen
o Karyawan
Jenis-jenis Laporan Keuangan, Laporan
keuangan yang disajikan harus sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
Artinya laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
a. Neraca
Neraca
merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu.
Posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban
dan ekuitas) suatu perusahaan.
b. Laporan Laba/Rugi
Laporan
Laba/Rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha dalam suatu
periode tertentu.
c. Laporan Arus Kas
Laporan arus
kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap kas.
F.
Pengukuran Dengan Rasio
Keuangan
Kriteria untuk menentukan apakah
posisi keuangan suatu perusahaan aset atau tidak dapat diklasifikasikan menjadi
lima macam rasio keuangan, yaitu:
1.
Rasio Likuiditas
Rasio-rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah suatu
rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari:
·
Current Ratio yaitu membandingkan antara local aktiva lancar
dengan kewajiban lancarnya.
·
Quick Ratio yaitu dihitung dengan mengurangkan persediaan
dari aktiva lancar dan kemudian membaginya dengan kewajiban lancar.
2.
Rasio aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur
bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya. Rasio ini
digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat aktiva tertentu yang dimiliki
perusahaan. Rasio aktivitas dapat diukur dengan rasio inventori turnover ITO
dan perputaran aktiva total (Total asset turnover TATO).
·
ITO yaitu dihitung dengan membagi penjualan dengan
persediaan.
·
Total asset turnover mengukur perputaran dari semua aset
perusahaan dan dihitung dengan cara membagi penjualan dengan aktiva total.
3.
Rasio Leverage/ Rasio Solvabilitas
Rasio leverage adalah rasio keuangan yang digunakan untuk
mengukur hingga sejauh mana aktivitas operasional perusahaan dibiayai oleh
hutang. Rasio leverage dapat menggunakan dua ukuran, yaitu rasio utang terdapat
ekuitas (debt to equity ratio DER).
·
DR (Debt Ratio) mengukur presentasi dana yyang disediakan oleh
kreditur terhadap aktiva total yang dimiliki perusahaan.
·
DER diukur dengan cara
membandingkan antara utang jangka panjang (long term debt) perusahaan dengan
modal ekuitas (stock equity).
4.
Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas mengukur seberapa
besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Untuk mengukur
profitabilitas suatu perusahaan dapat dilakukan dengan lima macam rasio, yaitu
gross profit margin, net operating profit margin, net profit margin, return on
investment, return on cquity
·
Gross profit margin merupakan perbandingan antara laba kotor
dengan penjualan.
·
Net operating profit. margin merupakan rasio perbandingan
antara laba operasi bersih (earning before interest antara taxes/EBIT) dengan
penjualan,
·
Margin laba bersih (Net profit margin) merupakan rasio
perbandingan antara laha bersih setalah pajak (carning after taxes EAT)
·
Rasio pengembalian atas ekuitas (ROE) merupakan perbandingan
antara laba tersedia bagi para pemegang saham biasa (EACS), dengan ekuitas
saham (modal saham biasa).