Senin, 20 Juni 2022

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN STUDI KELAYAKAN BISNIS


 Dalam aspek pasar dan pemasaran, pemasaran sendiri berarti serangkaian aktivitas, intuisi, dan proses yang dilakukan untuk mengkomunikasikan penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, atau masyarakat luas. Dalam melakukan studi kelayakan, aspek pemasaran memegang peran penting sehingga suatu bisnis dapat mengembangkan produknya dari sisi pemasaran.

Pemasaran diperlukan untuk semua jenis bisnis baik bisnis besar maupun bisnis kecil. Untuk menganalisis aspek pemasaran, terdapat 4 aspek penting yang perlu diperhatikan , yaitu:

1. Segmentasi pasar

Segmentasi Pasar adalah penelitian untuk menentukan bagaimana perusahaan membagi pelanggan kelompok yang lebih kecil berdasarkan karakteristik tertentu seperti usia, pendapatan, jenis kelamin, strata sosial, dan lain-lain. Selanjutnya, perusahaan akan mengevaluasi berbagai segmen pasar yang ada dan memutuskan segmen mana yang akan menjadi sasaran utama. Saat melakukan evaluasi segmen pasar, perusahaan akan memperhatikan berapa potensi laba yang akan didapat dari masing-masing segmen tersebut. 

Dengan mengetahui segmentasi pasar secara jelas, perusahaan dapat menjalankan strategi pemasaran dan penjualan produk dengan lebih optimal. Dengan demikian, perusahaan akan memiliki peluang besar untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.

2. Analisa pasar dan peramalan permintaan

Hal penting lain yang perlu Anda perhatikan dalam memasarkan produk adalah menganalisa kondisi pasar dan meramalkan bagaimana permintaan pasar terhadap produk yang ditawarkan.

Analisis pasar adalah kegiatan riset untuk mengetahui hal-hal terkait kondisi fundamental pasar secara menyeluruh.  Saat melakukan analisis pasar, Anda perlu menganalisis apa yang menjadi kebutuhan pasar, pemeriksaan terhadap harga, penawaran, faktor yang mempengaruhi kinerja pasar, dan masih banyak lagi. Dari tindakan ini, Anda dapat mengetahui seberapa cocok penawaran Anda untuk pasar tertentu. 

Selain itu, perusahaan juga perlu melakukan peramalan permintaan pasar yaitu memprediksi permintaan pasar di masa depan untuk produk yang akan ditawarkan. Peramalan permintaan terdiri dari serangkaian langkah yang melibatkan antisipasi terhadap permintaan produk di masa depan berdasarkan faktor-faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Hal ini dilakukan untuk membantu suatu perusahaan dalam membuat keputusan seperti menentukan strategi harga produk, merencanakan iklan, membuat jadwal produk, dan lain-lain.

3. Analisa Pesaing

Analisa pesaing dilakukan agar perusahaan dapat mengenali bagaimana potensi dari pesaing bisnis mereka. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat lebih memahami apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan pesaing.

Analisa penting untuk dilakukan karena dapat memberi berbagai keuntungan bagi perusahaan, yaitu:

  • Memperoleh insight untuk meningkatkan strategi bisnis.
  • Dengan mengetahui celah atau kelemahan pesaing, Anda dapat mengetahui bagaimana strategi terbaik untuk mengalahkan bisnis pesaing di pasar.
  • Membantu bisnis untuk bisa lebih unggul dari pesaing.

4. Promosi

Aspek pemasaran penting selanjutnya adalah promosi yaitu serangkaian kegiatan untuk mengkomunikasikan produk, merek, atau layanan bisnis kepada para pengguna. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat brand awareness terdapat suatu produk atau layanan dan pada akhirnya membuat orang-orang tertarik dan terbujuk untuk menggunakannya.

Cara untuk melakukan promosi cukup beragam. Anda dapat memberikan diskon harga, membuat iklan melalui brosur atau baliho, menjalankan Google Ads, melakukan personal selling, dan masih banyak lagi. Perlu Anda perhatikan, orang-orang saat ini cenderung mencari produk, layanan, atau informasi melalui platform digital. Jadi,  di era digital seperti saat ini, sebuah bisnis juga perlu merencanakan strategi digital marketing dengan matang


ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI STUDI KELAYAKAN BISNIS

 Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untukkelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakantanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akanmengalami kegagalan.

Baik menyangkut masalah SDM maupun menyangkut rencana perusahaan secarakeseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebihmudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Prosesmanajemen atau kaidah ini akan tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalammanajemen.

Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi harus dilaksanakansecara berkesinambungan, karena kaitan antara satufungsi dengan fungsi lainnya sangat erat.Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka jangan diharapkan tujuanperusahaan dapat tercapai. Untuk keperluan studi kelayakan bisnis yang perlu dianalisis adalahbagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan danpengawasan diterapkan secara benar.

Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai beriku :

1. Perencanaan(Planning)

Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatanyang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses ini ditentukantentang apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana melakukannya serta dengan caraapa hal tersebut dilaksanakan.

2. Pengorganisasian(Organizing)

Pengorganisasian adalah proses mengelompokan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-perkerjaan dalam uni-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas,wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalambidangnya masing-masing.

3. Pelaksanaan(Actuating)

Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalakan kegiatan/pekerjaandalam organisasi. Dalam menjalakan organisasi para pimpinan/manajer harus menggerakkanbawahannya (para karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengancara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk dan memberi motivasi.

4. Pengawasan(Controlling)

Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telahsesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segeradikendalikan.

Untuk lebih jelasnya fungsi manajemen dalam suatu perusahaan atau organisasi dapat dilihatdalam diagram di bawah ini.

ASPEK TEKNIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

 

Ada beberapa hal yang ingin dicapai dalam aspek teknik dan teknologi ini yaitu:

1.      Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat baik untuk lokasi pabrik, gudang, kantor cabang maupun kantor pusat

2.      Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisien.

3.      Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya.

4.      Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan untuk kelancaran proses produksinya

5.      Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang akan datang.


 Hal-hal yang Dianalisis dalam Aspek Teknik/Operasi 

1. Pemilihan Strategi Produksi

Agar barang dan/atau jasa yang akan diproduksi dapat memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian, seperti penelitian pasar dan pemasaran

2. Pemilihan dan Perencanaan Produk

Setelah beberapa alternatif ide produk tersaring, selanjutnya akan dikaji produk (beberapa produk) apa yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Biasanya, untuk menetapkan produk tersebut akan dilakukan melalui tahapan-tahapan pekerjaan.

3. Pemilihan Teknologi

Pilihan teknologi untuk berproduksi pada dekade milenium baru saat ini, baik untuk produk barang maupun jasa, telah dan sedang berkembang terus sesuai dengan kemajuan zaman. Hendaknya, kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Akan tetapi, selain keuntungan-keuntungan, juga terdapat kelemahan-kelemahan atas perkembangan teknologi ini, misalnya, teknologi tersebut belum tentu cocok dengan lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan eksternalnya. Implikasi strategis pengelolaan teknologi yang efektif telah ditunjukan oleh misalnya perusahaan Kodak. Dengan mencadangkan anggaran riset dan pengembangan yang lebih dari rata-rata perusahaan sejenis dalam rangka menghasilkan produk baru, dan inovasi proses yang dilakukannya, telah mnempatkan ia pada posisi sebagai leader dalam industry kamera.

4. Rencana Kapasitas Produksi

Kapasitas didefinisakan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit poduksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan (input) atau keluaran (output).

5. Rencana Kualitas

Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen.Kualitas produk, baik yang barang maupun jasa perlu ditntukan melalui dimensi-dimensinya.

6. Lokasi bisnis

Lokasi bisnis pada aspek teknis terdiri dari lokasi lahan pabrik serta lokasi untuk bukan pabrik. Lokasi buka pabrik yaitu lokasi untuk kegiatan yang secara langsung tidak berkaitan dengan proses produksi yakni meliputi lokasi pembangunan administrasi perkantoran dan pemasaran. Pemilihan lokasi baiknya digolongkan sesuai dengan ciri output dan bisnis yang bersangkutan.

7. Layout

Layout merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Layout mencakup layout slide (layout lahan lokasi bisnis), layout pabrik, layout bangunan bukan pabrik, dan fasilitas-fasilitasnya.

8. Manajemen Persediaan

Persediaan barang biasanya digunakan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat secara tajam, atau untuk mensuplai kekurangan bahan baku. Persediaan barang yang tidak lancar akan mengurangi jumlah barang jadi yang dapat dihasilkan.

9. Pengawasan Kualitas Produk

Kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan suatu kesatuan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat memenuhi harapan-harapan para konsumen.

ASPEK LINGKUNGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

 Studi aspek lingkungan hidup bertujuan untuk menentukan apakah secara lingkungan hidup, 

misalnya udara, dan air, rencana bisnis diperkirakan dapat dilaksanakan secara layak atau 

sebaliknya. Seperti telah disinggung pada bagian-bagian depan bahwa aspek lingkungan hidup 

perlu juga dianalisis kelayakannya, dimana analisis lingkungan hidup yang akan dijelaskan, 

mengacu pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

1. MENGAPA AMDAL?

Analisis Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa Negara maju sejak tahun 

1970 dengan nama Environmental Impact Analysis atau Environmental Impact Assessment yang 

keduanya disingkat EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan 

dua alasan pokok, yaitu:

a. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian. Jawaban ini 

cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas 

ligkungan dan hanya memikirkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin tanpa 

menghiraukan dampak samping yang timbul.

b. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya 

proyek-proyek industri. Manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan 

meningkatkan kesejahteraan melakukan aktivitas yang makin lama makin mengubah 

lingkungannya. Pada awalnya perubahan lingkungan itu belum menjadi masalah, tetapi 

setelah perubahan itu menjadi diluar ambang batas, maka manusia itu tidak dapat 

mentolerir lagi perubahan yang merugikan itu.

Pemrakarsa proyek harus membuat AMDAL dengan konsekuensi ia harus mengeluarkan 

biaya. Tanggungjawab penyelenggaraan AMDAL ini bukan berarti harus diemban 

pemrakarsa proyek itu sendiri. Ia dapat menyerahkan penyelenggaraan ini kepada 

konsultan swasta atau pihak lain atas dasar saran dari pemerintah. Namun, pemrakarsa 

proyek tetap sebagai pihak yang bertanggungjawab, bukan pihak konsultan swasta 

pembuat AMDAL tersebut.

2. KEGUNAAN AMDAL

AMDAL bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari proses AMDAL 

yang lebih besar dan lebih penting, menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan lingkungannya, 

sehingga AMDAL dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkungannya 

dengan menggunkana dokumen yang benar.

Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan. Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat 

dilakukan apaila rencana pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak 

lingkungan yang timbul akibat proyek yang akan dibangun. Apabila dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan kenyataannya, ini dapat terjadi karena kesalahan dalam 

menyusun AMDAL atau pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai AMDAL.

Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek. AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan 

lingkungan yang disyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain aspek-aspek studi kelayakan 

yang lain seperti aspek teknik dan ekonomis. Bagian dari AMDAL yang diharapkan oleh aspek 

teknis dan ekonomis biasanya adalah sejauh mana keadaan lingkungan dapat menunjang 

perwujudan proyek, terutama sumber daya yang diperlukan proyek tersebut seperti air, energy, 

manusia, dan ancaman alam sekitar.

AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber 

informasi yang detail mengenai lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan 

lingkungan di masa setelah proyek dibangun. Dokumen ini juga penting untuk evaluasi, untuk 

membangun proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat dihunakan sebagai alat legalitas.

ASPEK HUKUM STUDI KELAYAKAN BISNIS

 Untuk menganalisis siapa pelaksana bisnis, pembahasannya dibagi dua macam. Yang 

pertama adalah badan usahanya dan yang kedua adalah orang-orang atau individu-individu 

yang terlibat sebagai decision makers. Hal ini penting agar bisnis berjalan dalam koridor

peraturan-peraturan yang berlaku.

Bentuk Badan Usaha'

Beberapa bentuk perusahaan di Indonesia, dari segi yuridisnya, adalah seperti dibawah 

ini.

Perusahaan Perseorangan. Jenis perusahaan inii merupakan perusahaan yang diawasi 

dan dikelola oleh seseorang. Disatu pihak ia memperoleh semua keuntungan perusahaan, 

dilain pihak juga menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.

Firma. Firma adalah suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa 

orang dengan menggunakan nama bersama. Didalam firma semua anggota mempunyai 

tanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap utang￾utang perusahaan pada pihak lain. Bila terjadi kerugian maka kerugian akan ditanggung 

bersama, bila perlu dengan seluruh kekayaaan pribadi. Jika salah satu anggota keluar dari 

firma, firma otomatis bubar.

Perseroan Komanditer (CV). Perseroan Komanditer (CV) merupakan suatu 

persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkan 

sejumlah uang dalam jumlah yang tidak perlu sama. Sekutu dalam Perseroan Komanditer 

ini ada dua macam, ada yang disebut sekutu komplementer yaitu orang-orang yang 

bersedia untuk mengatur perusahaan dan sekutu komanditer yang mempercayakan 

uangnya dan bertanggung jawab terbatas kepada kekayaan yang diikutsertakan dalam 

perusahaan.

Perseroan Terbatas (PT). Badan jenis ini adalah suatu badan yang mempunyai 

kekayaan, hak, dan kewajiban yang terpisah dari yang mendirikan dan yang memiliki. 

Tanda keikutseraan seseorang memiliki perusahaan dalah dengan memiliki saham 

perusahaan, makin banyak saham yang dimiliki makin besar pula andil dan 

kedudukannya dalam perushaan tersebut. Jika terjadi utang, maka harta milik pribadi 

tidak dapat dipertanggungjawabkan atas utang perusahaan tersebut, tetapi terbatas pada 

sahamnya saja.

Perusahaan Negara (PN). Perusahaan Negara adalah perusahaan yang bergerak dalam 

bidang usaha yang modalnya secara keseluruhan dimiliki oleh Negara, kecuali jika ada 

hal-hal khusus berdasarkan undang-undang. Tujuan dari pendirian perusahaan Negara ini 

adalah untuk membangun ekonomi nasional menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Perusahaan Pemerintah yang lain. Bentuk perusahaan pemerintah yang lain di 

Indonesia adalah Persero, Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Jawatan (Perjan), dan

Perusahaan Daerah (PD). Persero dan Perusahaan Daerah (PD) merupakan perusahaan 

yang mencari keuntungan bagi Negara, sedangkan untuk Perum dan Perjan bukanlah 

semata-mata mencari keuntungan financial.

Koperasi. Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi 

yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni, 

pribadi dan tidak dapat dialihkan. Jadi ia merupakan suatu wadah yang penting untuk 

kesejahteraan anggota berdasarkan persamaan. Menurut bidang usaha, koperasi 

dikelompokkan menjadi Koperasi Produksi, Koperasi Konsumsi, Koperasi Simpan 

Pinjam, dan Koperasi Serba Usaha. Sedangkan menurut luas usahanya, koperasi dibagi 

atas Primer Koperasi (Primkop), ialah koperasi sebagai satuan terkecil yang melibatkan 

secara langsung anggotanya. Pusat Koperasi (Puskop) yang merupakan gabungan paling 

sedikit lima primer koperasi, sedangkan Gabungan Koperasi (Gakop) merupakan 

gabungan paling sedikit tiga Puskop serta Induk Koperasi (Inkud) merupakan gabungan 

paling sedikit tiga Gakop

Minggu, 19 Juni 2022

ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

 ASPEK KEUANGAN

A.      Pengertian

Aspek keuangan di studi kelayakan usaha dipergunakan buat menilai keuangan perusahaan yang meliputi, perolehan asal dana, perkiraan pendapatan dan jenis investasi bersama biaya yg dikeluarkan selama investasi serta proyeksi laporan keuangan yg terdiri asal laporan untung rugi, neraca dan arus kas. asal aspek keuangan tersebut dapat diberikan penilaian apakah sebuah perjuangan dapat dinyatakan layak atau tak buat dijalankan dengan beberapa alat analisis (Kasmir & Jakfar, 2004). Sedangkan menurut  Menurut Fahmi (2014:145) penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk membiayai apa saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan. Dari berbagai aspek penilaian dalam kelayakan bisnis, aspek keuangan sangat berpengaruh besar karena keputusan keuangan sangat pasti dan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan dan keuangan dapat berdampak jangka pendek maupnun jangka panjang.


B.      Sumber Dana

Dilihat dari segi sumber aslinya, modal dibagi dua macam, yaitu:

1.  Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas. Sumber dana dari dalam perusahaan jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit untuk memperolehnya. Namun penggunaan sumber dana ini juga memiliki keuntungan tersendiri yakni, tidak adanya beban biaya bunga, serta tidak adanya kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah digunakan.

Tetapi apabila sumber dana yang berasal dari dalam tidak mampu menutupi segala pos-pos pengeluaran, para penyusun studi kelayakan harus memperhitungkan tentang kemungkinan untuk mendapatkan dana atau modal dari luar usaha atau proyek, baik dalam bentuk kredit dari lembaga perbankan maupun pinjaman-pinajaman dari pihak luar. Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:

·       Setoran dari pemegang saham

·       Dari cadangan laba; atau

·       Dari laba yang belum dibagi

2. Modal Asing (modal pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana. Sumber dana atau modal yang berasal dari luar usaha juga perlu diperhitungkan seperti tingkat bunga pinjaman, jangka waktu pinjaman (bentuk kredit), besarnya pinjaman, dan dihubungkan dengan kemampuan usaha dalam menutupi berbagai pengeluaran dan cicilan bunga maupun cicilan pengembalian pokok pinjaman.

Untuk mendapatkan dana atu modal kerja yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan harus diperhitungkan secara cermat sehingga segala aktivitas usaha yang akan dikembangkan benar-benar dapat berjalan secara kontinu dan lancar.

Sumber dana modal asing (modal pinjaman) dapat diperoleh antara lain dari:

·       Pinjaman dari dunia perbankan

·       Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, atau lembaga keuangan lainnya

·       Pinjaman dari perusahaan nonbank

C.      Komponen Investasi

terdapat beberapa komponen kebutuhan secara umum, antara lain:

1.      Biaya Kebutuhan Investasi

Investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi : biaya prainvestasi, biaya aktiva tetap, dan biaya operasi.

Secara umum komponen biaya kebutuhan nvestasi adalah sebagai berikut:

§  Biaya prainvestasi terdiri dari:

a. biaya pembuatan studi

b. biaya pengurusan izin-izin

§  Biaya pembelian aktiva tetap seperti

a. Aktiva tetap berwujud antara lain : tanah, mesin-mesin, bangunan, perlatan, inventaris kantor dan aktiva berwujud lainnya.

b. Aktiva tetap tidak berwujud antara lain : goodwill, hak cipta, lisensi, dan merk dagang

§  Biaya operasional yang terdiri dari:

a.       Upah dan gaji karyawan

b.      Biaya listrik

c.       Biaya telepon dan air

d.      Biaya pemeliharaa

e.       Pajak

f.       Premi asuransi

g.      Biaya pemasaran, dan

h.      Biaya-biaya lainnya

2.      Kriteria Penilaian Investasi

Penilaian investasi harus mempertimbangkan konsep nilai waktu (time value of money). Setiap penilaian layak diberikan nilai yang standar untuk usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan. Adapun kriteria atau teknik yang bisa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi antara lain:

§  Metode Average Rate of Return (ARR) / Tingkat Keuntungan Rata-Rata

Metode ARR adalah metode yang mengukur seberapa besar tingkat keuntungarata-rata yang diperoleh dari suatu investasi dengan cara membandingkan laba setelah pajak (EAT) terhadap rata-rata investasinya. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam suatu prosentase.

Rumus ARR =

Catatan:

§  Apabila hasil perbandingan prosentase ARR > tingkat keuntungan yang disyaratkan maka usulan proyek investasi tersebut dinyatakan layak (diterima).

§  Jika ARR < tingkat keuntungan yang disyaratkan maka usulan proyek investasi tersebut dinyatakan tidak layak.

§  Metode Payback Period (PP) / Periode Pengembalian

Metode PP merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu usaha dengan cara mengukur seberapa cepat suatu investasi kembali bukan mengukur profitability. Dasar yang dipergunakan dalam perhitungana adalah aliran kas bersih yang diperoleh setiap tahun bukan laba setelah pajak. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam satuan waktu (tahun, bulan). Rumus PP ada 2 model perhitungan, yaitu:

a.       Jika aliran kas per tahun jumlahnya sama

Payback Period =

b.      Jika aliran kas tidak sama maka harus dicari satu per satu yakni dengan cara menurangkan total investasi dengan cash flow-nya sampai diperoleh hasil total investasi sama dengan cash flow pada tahun tertentu.

Payback Period =

Keterangan

n = tahun terakhir di mana jumlah cash flow masih belum bisa menutup original investment

a = jumlah original investment

b = jumlah kumulatif cash flow pada tahun ke n

c = jumlah kumulatif cash flow pada tahun ke n + 1

Catatan:

§  Jika PP lebih kecil/pendekjangka waktu umur ekonomi proyek, maka usulan proyek investasi tersebut dinyatakan layak.

§  Jika PP lebih besar/panjang jangka waktu umur ekonomi proyek, maka dinyatakan tidak layak.

-          Metode Net Present Value (NPV) / Nilai Sekarang Bersih

Metode NPV adalah metode yang menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih baik dari operasional cash flow maupun dari terminal cash flow pada masa yang akan datang (selama umur investasi).

Catatan:

§  Jika nilai sekarang penerimaan kas bersih lebih besar daripada nilai sekarang investasi, disebut NPV positif, maka usulan proyek investasi dinyatakan layak.

§  Jika nilai sekarang penerimaan kas bersih lebih kecil daripada nilai sekarang investasi, disebut NPV negatif, maka dinyatakan tidak layak.

§  Jika usulan proyek investasi lebih dari satu dan bersifat berdiri sendiri/tidak ada kaitannya, maka yang diterima adalah yang menghasilkan NPV paling besar.

-          Metode Internal Rate of Return (IRR)/ Tingkat Pengembalian Internal

Metode IRR adalah metode yang menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih. Untuk menentukan suatu usulan proyek investasi dianggap layak atau tidak, dengan cara membandingkan antara IRR dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.

Mengingat dalam proyek investasi aliran kas awal (initial investment) dilakukan pada tahun ke-0, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Ao= Aliran kas keluar (initial investment)

A1 = Aliran kas pada periode ke-1, ke-2, dan seterusnya

A2= Aliran kas pada periode ke-n

A= discount rate

Langkah-langkah untuk menghitung IRR:

-          Hitung present value atas cash flow yang dihasilkan usulan proyek investasi tersebut dengan menggunakan interest rate yang dipilih secara sembarangan.

-          Bandingkan hasil perhitungan poin 1 diatas dengan nilai initial/original investment-nya.

a.       Jika hasilnya negatif, cobalah dengan interest rate yang lebih kecil

b.      Jika hasilnya positif, cobalah dengan interest rate yang lebih besar

-          Lanjutkan langkah point 2 di atas sampai present value-nya mendekati original investment (selisih present value dengan original investment = -1 dan +1)

-          Menghitung tingkat diskonto dari usulan proyek investasi tersebut dengan teknik interpolasi.

Catatan:

§  Jika IRR lebih besar dibandingkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka usulan proyek investasi dinyatakan layak.

§  Jika IRR lebih kecil dari tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka usulan proyek investasi dinyatakan tidak layak.

§  Jika usulan proyek investasi lebih dari satu dan bersifat mutually exclusive, yang diterima adalah yang menghasilkan IRR paling besar.

-          Metode Probability Index (PI) / benefit Cost Ratio (B/C Ratio)

Metode PI adalah metode yang menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang (selama umur ekonomis investasi) dengan nilai sekarang investasi.

Rumus PI:

Keterangan:

PV inflow               = Aliran kas bersih penerimaan

PV outflow             = Aliran kas bersih pengeluaran (investasi)

Catatan:

§  Jika PI lebih besar daripada satu, maka usulan proyek investasi dinyatakan layak.

§  Jika PI lebih kecil daripada satu, maka usulan proyek investasi dinyatakan tidak layak

D.     Arus Kas

Cash flow adalah aliran kas yang ada di perusahaan dalam satu periode tertentu dan cash flow juga dapat digambarkan ada berapa uang yang masuk maupun uang yang keluar. Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan, penghasilan atau pendapatan dari penjualan, serta pendapatan lainnya yang bukan dari usaha. Sedangkan uang keluar merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan kegiatan usaha, seperti pembayaran cicilan hutang dan bunga pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan biaya-biaya lainnya.

Laporan arus kas merupakan laporan yang disusun secara sistematis untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas yaitu operasi, investasi dan pendanaan. Alasan arus kas dibutuhkan karena ukuran laba tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya, seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan pun selama periode tertentu dapat diperoleh lewat laporan arus kas ini dan dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi arus kas perusahaan dimasa mendatang.

Laporan perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya.

Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :

o   Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal periode untuk investasi

o   Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha.

o   Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.

Dalam cash flow ini bagi investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang diinvestasikan pada suatu usaha tertentu

Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:

1.     Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.

2.     Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.

3.     Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.

 

E.      Rasio Keuangan

1. Laporan Keuangan

Terkait dengan studi kelayakan bisnis, laporan keuangan digunakan untuk menilai perusahaan yang sudah berjalan beberapa periode. Tujuannya adalah untuk menilai apakah layak usaha baru tersebut dibiayai dan berapa besar pembiayaan yang dibutuhkan. Dari laporan keuangan ini juga tergambar kinerja manajemen masa lalu yang sekaligus merupakan gambaran kinerja kedepan.

Adapun pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan sebagai berikut :

o   Kreditur

o   Pemegang Saham

o   Pemerintahan

o   Manajemen

o   Karyawan

    Jenis-jenis Laporan Keuangan, Laporan keuangan yang disajikan harus sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Artinya laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

a.     Neraca

Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.

b.     Laporan Laba/Rugi

Laporan Laba/Rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha dalam suatu periode tertentu.

c.     Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.

 

F.       Pengukuran Dengan Rasio Keuangan

         Kriteria untuk menentukan apakah posisi keuangan suatu perusahaan aset atau tidak dapat diklasifikasikan menjadi lima macam rasio keuangan, yaitu:

1.      Rasio Likuiditas

Rasio-rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari:

·        Current Ratio yaitu membandingkan antara local aktiva lancar dengan kewajiban lancarnya.

·        Quick Ratio yaitu dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aktiva lancar dan kemudian membaginya dengan kewajiban lancar.

2.      Rasio aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya. Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat aktiva tertentu yang dimiliki perusahaan. Rasio aktivitas dapat diukur dengan rasio inventori turnover ITO dan perputaran aktiva total (Total asset turnover TATO).

·        ITO yaitu dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan.

·        Total asset turnover mengukur perputaran dari semua aset perusahaan dan dihitung dengan cara membagi penjualan dengan aktiva total.

3.      Rasio Leverage/ Rasio Solvabilitas

Rasio leverage adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur hingga sejauh mana aktivitas operasional perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio leverage dapat menggunakan dua ukuran, yaitu rasio utang terdapat ekuitas (debt to equity ratio DER).

·        DR (Debt Ratio) mengukur presentasi dana yyang disediakan oleh kreditur terhadap aktiva total yang dimiliki perusahaan.

·         DER diukur dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang (long term debt) perusahaan dengan modal ekuitas (stock equity).

4.      Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan dapat dilakukan dengan lima macam rasio, yaitu gross profit margin, net operating profit margin, net profit margin, return on investment, return on cquity

·        Gross profit margin merupakan perbandingan antara laba kotor dengan penjualan.

·        Net operating profit. margin merupakan rasio perbandingan antara laba operasi bersih (earning before interest antara taxes/EBIT) dengan penjualan,

·        Margin laba bersih (Net profit margin) merupakan rasio perbandingan antara laha bersih setalah pajak (carning after taxes EAT)

·        Rasio pengembalian atas ekuitas (ROE) merupakan perbandingan antara laba tersedia bagi para pemegang saham biasa (EACS), dengan ekuitas saham (modal saham biasa).