Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perilaku Etika Bisnis
1. Karakter
Teori psikoanalitik yang dikemukakan Sigmund Freud dalam Umam (2010:44)
menjelaskan bahwa dalam diri setiap orang terdapat dua sisi yaitu “id” yang selalu
berusaha mencari kepuasan bagi dirinya sendiri dan “superego” yang mengandung
unsur ideal dan pikiran yang baik. Pola perilaku manusia selalu berada dalam kompromi
antara “id” dan “superego” tersebut. Hal ini berarti karakter buruk yang ada pada
seseorang berasal dari “id” yang jauh lebih besar dari “superego”. Manusia memiliki
sifat yang cenderung tidak pernah merasa puas terhadap apa yang diperoleh dan selalu
merasa kurang dan terus mencari (Fahmi, 2013:3). Hal ini didukung dengan prinsip
homo homoni lupus yang menyatakan
bahwa manusia adalah serigala bagi manusia lainnya, arti dari prinsip ini adalah sisi
ambisius manusia untuk meraih keuntungan, menghindari kerugian tanpa memikirkan
nasib orang lain, dan lebih mengutamakan kesenangan bagi dirinya. Ketika “id”
seseorang ingin mengejar keuntungan sebesar-besarnya dan mengabaikan “superego”
nya, maka ia akan mengabaikan sisi baik dari dirinya, tidak peduli dengan kerugian
yang ditimbulkan pada orang lain. Mereka yang memiliki karakteristik menghargai
proses dan sabar dalam menjalani kehidupan dianggap sebagai salah satu tanda orang
yang memiliki karakteristik menempatkan nilai-nilai moral dalam dirinya secara kuat.
Artinya ia tidak gegabah dalam mengambil keputusan dalam hidupnya, sehingga
keputusan yang diambil adalah keputusan yang benar-benar baik dan rasional.
2. Komitmen Organisasional
Komitmen menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran
(goal) yang ingin dicapai (Mowday dalam Darlis 2000). Komitmen organisasional bisatumbuh disebabkan karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi
yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta tekad dari dalam diri
untuk mengabdi kepada organisasi. Di bidang etika, Oz (2001) meneliti tentang
hubungan komitmen organisasional dan perilaku etis di lingkungan profesional sistem
informasi dan dibandingkan dengan profesional lainnya.Jika seorang individu memiliki
komitmen organisasional yang jelas, maka ia akan mengabdikan hidupnya untuk
organisasi. Ia juga akan memposisikan perannya secara jelas. Jika komitmen
organisasionalnya lemah, maka diduga konflik peran akan terjadi.
3. Lingkungan Eksternal
➢ Lingkungan Mikro, dimana perusahaan/organisasi dapat melakukan aksi-reaksi
terhadap factor-faktor penentu Opportunity (peluang pasar) dan Threat (ancaman
dari luar) meliputi:
a) Pemerintah
Setiap perusahaan/organisasi wajib membayar pajak kepada pemerintah. Besar
kecilnya pajak harus dibayarkan perusahaan/organisasi tergantung dari besar
kecilnya laba/keuntungan yang diperoleh. Dan juga, adanya campur tangan
pemerintahan dalam kebijakan fiscal dan moneter.
b) Pemegang saham (shareholders)
Dalam usaha perlu adanya penanaman modal dari pemegang saham.
c) Kreditor
Pihak yang memberikan pinjaman pada perusahaan, guna mengembangkan
usaha tersebut.
d) Pesaing
Setiap menjalankan usahanya, sebuah perusahaan pasti mempunyai pesaing
dalam bisnis. Para pesaing ini perlu diidentifikasi dan dimonitor segala gerakan
dan tindakannya dalam pasar.
e) Publik
Sebuah perusahaan/organisasi juga harus memperhatikan lapisan masyarakat
yang menaruh perhatian terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan, apakah
menerima atau menolak, karena kegiatan perusahaan pasti mempengaruhi minat
perusahaan lain, perusahan-perusahaan inilah yang menjadi masyarakat umum.
Masyarakat umum ini dapat memperlancar atau dapat menjadi penghambat
perusahaan untuk mencapai tujuan atau sasarannya.f) Perantara
Perantara pemasaran adalah perusahaan lain yang membantu perusahaan dalam
melakukan promosi, penjualan, dan distribusi barang/jasa kepada konsumen
akhir. Para perantara pemasaran ini meliputi:
➢ Perantara adalah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan
untuk menemukan konsumen. Perantara tersebut terbagi menjadi 2 macam,
yaitu agen perantara seperti agen, pialang dan perwakilan produsen yang
mencari dan menemukan para pelanggan dan/atau mengadakan perjanjian
dengan pihak lain, tapi tidak memiliki barang/jasa itu sendiri.
➢ Perusahaan distribusi fisik, perusahaan seperti ini membantu perusahaan
dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari tempat asalnya ke tempat
yang dituju.
➢ Para agen jasa pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga penelitian
pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan
pemasaran, kesemuanya membantu perusahaan dalam rangka mengarahkan
dan mempromosikan produk ke pasar yang tepat.
➢ Perantara keuangan, seperti bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi,
dan perusahaan lain yang membantu dalam segi keuangan.
g) Pemasok
Para pemasok adalah perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya
yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang
dan jasa tertentu. Perkembangan dalam lingkungan pemasok dapat memberi
pengaruh yang amat berarti terhadap pelaksanaan pemasaran suatu perusahaan.
h) Konsumen
Adalah pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen barang/jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Missal individu, lembaga,
organisasi, dan sebagainya.
➢ Lingkungan Makro, dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar
perusahaan. Factor-faktor yang mempengaruhi meliputi:
a) Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ini menunjukan system ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah
dalam kebijakan yang berkenaan dengan ekonomi, penurunan dalampertumbuhan pendapatan nyata, tekanan nflasi yang berkelanjutan, perubahan
pada pola belanja konsumen, dan lainnya yang berkaitan dengan perekonomian.
b) Lingkungan Teknologi
Lingkungan ini menunjukkan peningkaan kecepatan pertumbuhan teknologi,
kesempatan pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan
pengembangan, yang tinggi dan perhatian yang lebih besar tertuju pada
penyempurnaan produk dan semakin banyaknya peraturan yang berkenaan
dengan perubahan teknologi.
c) Lingkungan Politik-Hukum (Pemerintahan)
Lingkungan ini menunjukkan keadaan pemerintah dalam memutuskan
kebijakan fiscal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiscal ini diperlukan
masyarakat bahwa pemerintah dapat menetapkan anggaran belanja dan
penerimaan Negara secara seimbang. Kebijakan moneter ini diperlukan untuk
mengendalikan harga agar tetap stabil. Kebijakan fiscal dan moneter dapat
digunakan oleh pemerintah dengan tujuan (Busyra, 2008):
- Mempertinggi efisiensi penggunaan factor produksi
- Meratakan distribusi pendapatan
- Mengatasi masalah-masalah makro ekonomi yang selalu timbul, yakni
pengangguran, inflasi, dan lain sebagainya
d) Lingkungan Sosial Kultur
Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat mengenai
aturan kehidupan, norma-norma, dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
e) Lingkungan Demografis/Kependudukan
Lingkungan ini menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai
kependudukan, seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat
kepadatannya, perpindahan penduduk, distribusi usia, kelahiran, perkawinan,
ras, suku bangsa dan struktur keagamaan. Hal tersebut dapat mempengaruhi
strategi pemasaran karena publiklah yang membentuk suatu pasar.
4. Faktor internal
Faktor lingkungan yang mempengaruhi dunia usaha secara tidak langsung ini berada
di luar dari elemen pihak internal dan eksternal yang telah dijelaskan pada artikel
bagian lain. Secara bersamaan dengan faktor internal dan eksternal dengan faktor
lingkungan mempengaruhi kondisi dunia usaha.
a) Variabel Sosial
▪ Faktor demografik/demografis : seperti jumlah, komposisi, dan pertumbuhan
penduduksuatu wilayah atau area.
▪ Faktor gaya hidup : selera masyarakat, trend yang sedang digandrungi, dan lai
n sebagainya.
▪ Faktor nilai sosial : adat-istiadat, norma yang berlaku, kebiasaan, dan lain-
lain.
b) Variabel Ekonomi
Berkaitan erat dengan indikator ekonomi yang bersifat umum mengukur
tabungan,investasi, produktivitas, lapangan kerja, kegiatan pemerintah, transaksi
perdagagan internasional, pendapatan, produk nasional dan lain sebagainya.
c) Variabel Teknologi
Kemajuan di bidang teknologi yang berubah-ubah dari waktu ke waktu yang
terkadang sangat cepat sangat mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan yang statis
dan tidak mengikut perkem-bangan teknologi cenderung tertinggal dibandingkan
dengan perusahaan yang terus menerus melakukan adaptasiteknologi untuk
membuat operasional usaha menjadi lebih efektif dan efisien.
5. Budaya
Percepatan perubahan lingkungan dapat berakibat pada perubahan budaya
perusahaan. Secara umum, individu dilatarbelakngi oleh budaa yang memengaruhi
perilakunya. Budaya menuntut individu untuk berperilaku dan memberi petunjuk bagi
mereka mengenai apa yang harus diikuti dan dipelajari. Kondisi tersebut juga berlaku
dlam sebuah organisasi. Penegakan etika bisnis perlu diterapkan dalam perusahaan,
mulai dengan penetapan kebijakan. Etika dalam implementasinya selalu dipengaruhi
oleh budaya. Budaya perusahaan memberikan kontribusi yang signifikan terhadapperilaku etis. Perusahaan akan menjadi lebih baik jika membudaykan etika dalam
lingkungan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar